Minggu, 26 Januari 2014

SUKA DAN TIDAK SUKA

“Jika kamu menyukai saya, ungkapkan yang tidak kamu suka dari saya. Jika kamu tidak suka dengan saya, usahakanlah berkata suka, tapi katakan pada saya apa yang semestinya saya ubah. Itu akan membuat saya semakin berusaha untuk lebih baik lagi di hadapan kamu, dan kamu mampu menghargai orang lain di sekitarmu” (Fajar RJ Lase).


Manusia tak mungkin hidup jika hanya sendiri di dunia ini, tentunya dia membutuhkan orang lain disekitarnya demi kelangsungan hidupnya. Ini merupakan salah satu bentuk ke Agungan Tuhan, dimana Dia menciptakan manusia bukan hanya sendiri saja, Tuhan punya tujuan dimana manusia haruslah memiliki teman untuk bekerja sama, berinteraksi, berbagi, saling menghargai dan saling mengasihi.
Terkadang manusia itu sendiri lupa akan tujuan Tuhan dalam hidupnya, manusia lebih mementingkan egonya dan lupa bahwa Tuhan menghendaki kita untuk bekerja sama dengan orang lain. Bukan tidak banyak orang-orang yang berpikir “Aku-aku dan Kamu-kamu”, pola pikir seperti inilah yang membuat rasa kebersamaan itu hilang. Alangkah lebih baik jika manusia berpikir “Kita” dan bukan “Aku-aku dan Kamu-kamu”.


Untuk mewujudkan rasa kebersamaan itu lebih baik lagi, maka kata “Suka dan Tidak suka” harus di tanamkan dalam diri manusia.
Kata “Suka dan Tidak suka” sangat penting bagi hidup manusia, apa lagi dalam konteks kebersamaan, persahabatan, keluarga dan rekan kerja dan lain sebagainya. Kata “Suka dan tidak suka” merupakan ungkapan rasa manusia terhadap sesuatu. Tapi alangkah baiknya jika kata-kata ini kita pergunakan untuk mengungkapkan rasa dalam bentuk yang positif di kehidupan kita setiap saat. Betapa hebatnya kita jika kata ini, kita pergunakan untuk membuat orang lain lebih baik lagi, dan membuat kita mampu menghargai orang lain juga.
Menjadikan orang lain lebih baik lagi itu bukan hal yang mudah, membuat diri kita mampu menghargai orang lain itu sangat susah terutama bagi mereka yang mengedepankan egonya. Tetapi kita bisa memulai dari hal yang sederhana tentunya dengan posisi dan situasi yang tepat yaitu menggunakan kata “Suka dan tidak suka”.

“Sahabat yang baik adalah mereka yang menyenangi kita dan mau menyampaikan hal buruk, sikap yang tidak baik serta kelemahan yang ada dalam diri kita secara langsung di hadapan kita dan menyarankan kita untuk memperbaikinya, bukan malah menggosipi tentang kita bersama orang lain”.

Ketika saya berkunjung ke tempat sahabat saya di daerah Bekasi, saya naik bus kota dari terminal Kali Deres menuju terminal Bekasi. Diatas bus tersebut saya bertemu dengan seorang Musisi jalanan (pengamen), dia berdiri memainkan gitarnya dan menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur para penumpang. Saya sangat terhibur dan hampir seluruh waktu kami di perjalanan di hiasi oleh lagu yang dilantunkannya. Suaranya bagus dan sikapnya juga sopan, yang membuat saya secara pribadi senang. Ketika hampir sampai di terminal bekasi dia berhenti bernyanyi dan menyodorkan kantongan partisipasi pada para penumpang. Saat dia tiba dekat saya dan menyodorkan kantongan tersebut, maka saya memberikan sedikit uang tips sebagai ungkapan terima kasih karena dia sudah menghibur hampir sepanjang perjalanan.
Tidak hanya itu, setelah semuanya selesai dia kutip, saya memanggilnya “Bang, sini dunk ada yang mau saya bicarakan sama Abang” panggil saya.
Kemudian dia datang menghampiri saya dan berkata “Ada apa Mas? Ada yang bisa saya bantu?”.
Kemudian saya kembali berkata padanya “ Maaf, tapi Abang jangan tersinggung ya... Suara abang bagus dan saya suka, tapi kalau boleh saya ngasih saran, tolong vibranya dikurangin apa lagi pada nada panjang di penghujung bait lagu, mungkin jika bisa dikurangi akan lebih merdu lagi”.
Dia lalu menyodorkan tangannya menjabat tangan saya dan berterima kasih, dan dia berjanji akan memperbaikinya. Kemudian kami mengisi waktu yang tersisa itu untuk berbincang-bincang, hingga akhirnya dia turun dan saya terus diatas bus sampai tiba di terminal bekasi.


Dari cerita kisah nyata saya diatas, saya ingin mengajak anda berpikir tentang Aplikasi dan makna kata “Suka dan Tidak suka”.
Saya senang dan suka dengan abang musisi jalanan ini, selain karena suaranya bagus dan sikapnya sangat sopan. Tetapi karena saya menyukainya, maka saya mengatakan hal buruk dan kelemahan dia saat bernyanyi, tentunya dengan tujuan agar dia memperbaiki sehingga lebih baik lagi.
Saya tidak suka dengan getaran suaranya yang berlebihan ketika dia menyanyikan lagu, tapi saya berkata “Suara abang bagus dan saya suka, tapi kalau boleh saya kasih saran”.
Ketika kita bertemu dengan seseorang, apa lagi itu sahabat, kita harus menghargai segala apa yang dia lakukan, bukan malah membencinya hanya karena sesuatu dari sikapnya atau caranya yang kurang baik menurut penilaian kita. Tetapi kita berusaha untuk menyampaikan apa yang tidak kita sukai tersebut agar dia menjadi lebih baik lagi.

“Menghargai orang lain adalah sikap dari orang yang bijak, tetapi seorang pecundang akan berusaha menjatuhkan orang lain dengan cemoohannya yang menyakitkan”.

“Menghargai orang lain, sama halnya dengan menghargai diri sendiri. Karena dengan kita menghargai orang lain, maka orang lain tersebut akan menghargai kita”.


Jika anda memang menyayangi, menyukai, mencintai dan mengasihi seseorang, maka berusahalah mengatakan kelemahan atau hal-hal yang tidak baik dari dirinya. Agar dia mampu menjadi lebih baik lagi dan merubah segala sikapnya, tentunya dengan melihat situasi dan kondisi yang memungkinkan untuk menyampaikannya.
Hidup kita tak ada yang sempurna, sikap dan kelakuan kita juga belum tentu semuanya baik, maka berusahalah untuk mengoreksi diri dan mampu menerima kritikan dari orang lain agar anda bisa merubah ketidak sempurnaan itu menjadi kebaikan.
Marilah kita membangun kebersamaan dengan berkata “Suka dan Tidak suka” pada orang lain, tentunya dengan tujuan yang positif anda bisa menempatkan kata tersebut menjadi motivasi bagi hidup orang lain.
Tuhan menghendaki manusia tidak hanya sendiri di dunia ini, tentunya agar ada kebersamaan dan untuk saling melengkapi. Kelebihan dan kekurangan diantara manusia akan menjadi kesempurnaan jika kita mampu menciptakan kebersamaan.
Marilah mengoreksi diri, belajar dari setiap peristiwa, menerima kritikan, dan berusaha melakukan yang terbaik agar kita menjadi pribadi yang di sukai oleh banyak orang.


TETAP SEMANGAT DAN SEMOGA SUKSES!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar